Mengolah limbah ban karet bekas/karet
Sesetan
Selain membeli
ban bekas dari perorangan, juga membelinya dari berbagai perusahaan di Sumatera
dan Kalimantan. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle lantas menggiling
ban bekas itu di mesin pencacah. Hasilnya berupa butiran atau serbuk ban.
“Mesinnya hasil desain saya sendiri,” Setelah menjadi produk serbuk ban, Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle dicilacap menjual produknya itu ke
sejumlah perusahaan yang membutuhkan, di antaranya, perusahaan sepatu dan
sandal. “Serbuk ban tersebut untuk diolah lagi menjadi alas produk,”. Selain
produsen alas kaki, produsen karpet yang menggunakan serbuk ban sebagai salah
satu bagian dasar produknya agar tidak licin. “Serbuk ban juga banyak dipakai pengelola
lapangan futsal. Efeknya agar karpet futsal tidak licin dan tidak sakit,” Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle, dalam sebulan bisa menjual minimal hingga
100 ton serbuk ban. “Saya bisa menyediakan berapa pun jumlahnya,” Harga jualnya
bervariasi, tergantung tingkat kehalusan serbuk. Semakin halus serbuk ban maka harganya
makin mahal.
Namun,
banyaknya permintaan serbuk ban bekas membuatnya bisa menjual hingga 60 ton
serbuk ban setiap bulan. Selama ini, memasarkan sebagian besar serbuk ban
produksinya di wilayahnya.
Harga jual serbuk ban di sekitar
lokasi usahanya tidak jauh berbeda dengan di daerah lain. “Hanya, harga jual di
daerah Solo lebih berfluktuasi,”.
Optimistis,
dengan semakin mahalnya harga karet di pasaran, berbagai perusahaan yang
menggunakan karet sebagai bahan baku utama akan beralih ke serbuk ban bekas. Selain
harganya lebih miring dari karet alam, serbuk ban bisa digunakan sebagai
pendukung bahan baku utama produk berbahan karet. “Memang bukan bahan baku
utama, tapi sebagai pendukung bahan baku utama,”
kami juga menyediaakan pembelian dalam partai besar 085643329095