Thursday 5 June 2014

karet-sesetan



 Mengolah limbah ban karet bekas/karet Sesetan
Selain membeli ban bekas dari perorangan, juga membelinya dari berbagai perusahaan di Sumatera dan Kalimantan. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle lantas menggiling ban bekas itu di mesin pencacah. Hasilnya berupa butiran atau serbuk ban. “Mesinnya hasil desain saya sendiri,” Setelah menjadi produk serbuk ban, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle dicilacap menjual produknya itu ke sejumlah perusahaan yang membutuhkan, di antaranya, perusahaan sepatu dan sandal. “Serbuk ban tersebut untuk diolah lagi menjadi alas produk,”. Selain produsen alas kaki, produsen karpet yang menggunakan serbuk ban sebagai salah satu bagian dasar produknya agar tidak licin. “Serbuk ban juga banyak dipakai pengelola lapangan futsal. Efeknya agar karpet futsal tidak licin dan tidak sakit,” Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle, dalam sebulan bisa menjual minimal hingga 100 ton serbuk ban. “Saya bisa menyediakan berapa pun jumlahnya,” Harga jualnya bervariasi, tergantung tingkat kehalusan serbuk. Semakin halus serbuk ban maka harganya makin mahal.


Namun, banyaknya permintaan serbuk ban bekas membuatnya bisa menjual hingga 60 ton serbuk ban setiap bulan. Selama ini, memasarkan sebagian besar serbuk ban produksinya di wilayahnya.
Harga jual serbuk ban di sekitar lokasi usahanya tidak jauh berbeda dengan di daerah lain. “Hanya, harga jual di daerah Solo lebih berfluktuasi,”.
Optimistis, dengan semakin mahalnya harga karet di pasaran, berbagai perusahaan yang menggunakan karet sebagai bahan baku utama akan beralih ke serbuk ban bekas. Selain harganya lebih miring dari karet alam, serbuk ban bisa digunakan sebagai pendukung bahan baku utama produk berbahan karet. “Memang bukan bahan baku utama, tapi sebagai pendukung bahan baku utama,”

mesin pencacah karet untuk dijadikan serbuk
kami juga menyediaakan pembelian dalam partai besar 085643329095
 

Karet- sosotan



Saat ini, sampah merupakan masalah serius di kota cilacap karena volume sampah yang dihasilkan tidak tertangani seluruhnya oleh vulkanisir yang berada diwilayah banyumas Salah satu penyebabnya adalah biaya yang dibayarkan masyarakat tidak memenuhi semua biaya yang dikeluarkan untuk menangani sampah yang dihasilkan (atau yang dikenal dengan full cost recovery).

Di sinilah bisnis ini dimulai. Dengan manajemen yang baik, permasalahan sampah karet dapat terselesaikan serta memberi nilai ekonomis bagi pengelolanya. Target pasar yang tepat untuk usaha pengolahan sampah adalah masyarakat yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk membayar full cost recovery sampah yang dihasilkan. Pendapatan dapat diperoleh sampah serta dari hasil olahan sampah yang bernilai ekonomis seperti minyak, dan plastik,.
Manfaat produk

  •  Menanggulangi masalah persampahan di kawasan seperti yang tersebut di atas di tengah-tengah keterbatasan

  • Meningkatkan kenyamanan lingkungan.
  • Limbah ban bekas bisa diolah menjadi serbuk ban dan menjadi berbagai bahan baku aneka produk berbahan karet  
 
 Mengolah limbah ban karet bekas/karet Sosotan
Para pengusaha ban selama ini mengandalkan pasokan bahan karet alam. Seiring kenaikan harga karet, mereka makin banyak melirik bahan baku karet hasil daur ulang ban bekas. Bagi pebisnis daur ulang ban bekas, ini adalah peluang besar. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle dicilacap, Jawa Tengah, misalnya, sudah merasakan kenyalnya laba bisnis daur ulang ban. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rambutan Recycle dicilacap telah menekuni bisnis daur ulang ban bekas ini sejak dua tahun lalu.


Selama ini, usaha pengolahan limbah ban di sebatas memisahkan benang yang menempel pada karet ban yang dijual lagi secara terpisah. Harganya Rp15 ribu per kilogram karet. Harga benang yang digunakan sebagai bahan pembuat tambang kapal di daerah Jawa ini dulunya bisa mencapai Rp 6.000 per kilogram. Namun saat ini harga benang hanya sekitar Rp1.000/perkilogram..

Hal itu membuat pengusaha menimbun benang-benang tersebut sambil menunggu harga naik.
Pengusaha berharap pemerintah dapat bekerja sama memberikan penyuluhan dan pembinaan agar usaha pengolahan limbah ban dapat berkembang dari hanya memisahkan benang dan karet, menjadi produksi berbagai barang yang bernilai ekonomis lebih tinggi.

Mesin pemisah karet dengan benang

 mesin ini dibuat untuk mempermudah dalam proses pemisahan benang dengan karet, dari ide yang tidak mudah untuk membuat mesin pemisah benang, butuh waktu serta inovasi untuk membuat mesin tersebut. Berkat ketekunan dan kerjakeras mesin pemisah benang telah berhasil dibuatnya,


limbah karet yg sdh terpisah dari benang nylon nantinya bisa di daur ulang lagi menjadi karet industri seperti,bahan baku ban vulkanisir , sparepart motor/mobil , karpet mobil , alas sepatu dinas , karpet rumahan, karpet lapangan futsal, dll


Untuk Keterangan lebih lanjut dapat hubungi 085643329095

Saturday 25 May 2013


Ban vulkanisir adalah ban bekas yang semula sudah aus kemudian digunakan kembali dengan cara memperbaharui bagian telapak-nya. Pembaharuan tersebut bisa dilakukan berkali-kali, biasanya 2-3 kali jika ban bekas yang akan divulkanisir masih dinilai baik. seperti tidak retak, kawat/nylon penguat termasuk kawat lingkar induknya (bead) masih utuh, tidak berlobang besar dan geometrinya masih simetris.

Proses produksi
Vulkanisir panas, pada proses panas (hot/mold cure process), setelah dilakukan pemarutan sisa-sisa ban bekas, bagian telapak dari casing disemprot dengan lem khusus, kemudian digulung dengan beberapa lapis kompon camel back. Selanjutnya dibentuk kembang-kembang atau profil permukaan dengan menggunakan cetakan. Tahap vulkanisasi ini dilaksanakan pada suhu relatip tinggi, 135-150 oC, sehingga disebut proses panas.

Vulkanisir dingin
                        Pada proses dingin bagian telapak ban gundul/casing hasil pemarutan terlebih dulu dilapisi kompon perekat (cushion gum), selanjutnya ke permukaan cushion gum ditempelkan potongan-potongan karet matang (vulkani-sat) yang sudah berkembang, disusun melingkar memenuhi seluruh permukaan ban. Tahap berikutnya adalah vulkanisasi yang dilakukan didalam otoklap pada suhu relatip rendah, sekitar 95-99 oC, sehingga prosesnya disebut proses dingin.

                        Bahan utama untuk pembuatan ban vulkanisir adalah kompon karet, yang merupakan paduan karet alam, karet sintetik dan bahan-bahan aditif. Pada Tabel 1 disajikan rincian bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan ban vulkanisir. Tampak bahwa beberapa bahan masih perlu diimpor, antara lain bahan pemvulkanisasi, antioksidan, akselerator, dan bahan pereaksi lainnya. Namun jumlahnya tidak banyak dan cukup mudah diperoleh di pasaran, seperti produk buatan Bayer, Monsanto dan Vanderbilt. Bahkan kini banyak bahan kimia asal China yang dijual dengan harga relatif murah.

bahan yang mudah didaptkan diantaranya karet sosotan yang bisa didapatkan lewat saya dengan harga 8000/kg.Butuh karet sosotan bisa order ke kami...kami siap melayani
Jogja fresh Laundry
Jalan Rambutan No.6 Cilacap Selatan
Call 085643329095 / 081804855548
Pin BB 324426A8